Sabtu, 07 April 2012

Tahap Perkembangan Bayi

 

KENALI TAHAP PERKEMBANGAN BAYI ANDA


Mempunyai seorang bayi merupakan sebuah anugerah yang tidak dapat tergantikan dengan apapun juga. Melihat perkembangan bayi dari waktu ke waktu merupakan periode yang sangat menakjubkan.
Yuk kita lihat perkembangan bayi anda:

Usia lahir hingga 1 bulan
• Mata belum bisa focus, tapi sudah belajar mengenali wajah dalam jarak dekat
• Dapat menirukan anda dalam hal menjulurkan lidah atau membuka mulut
• Secara insting akan menuju kearah susu anda dan membuka mulutnya
• Memejamkan mata atau berkedip saat ada cahaya yang kuat dan akan menutup matanya bila terlalu banyak rangsangan cahaya yang masuk
• Dalam periode 24 jam tidur 16 hingga 17 jam
• Biasanya membutuhkan perawatan setiap 2 jam, tidak terlepas dari susu ibu atau susu formula dalam jangka waktu 3 atau 4 jam
• Menangis berarti membutuhkan sesuatu (makanan, ganti popok, ketenangan atau belaian)

Usia 1 bulan
• Penglihatan cukup jelas dalam jarak 8 hingga 12 inchi, akan memandang wajah ibu saat disusui
• Gerakan, dalam hal menggenggam dan mengayun masih bersifat refleks
• Masih tidur lebih dari setengah hari, tapi pelan-pelan mulai lebih banyak tidur malam hari daripada di siang hari
• Senyuman pertama mungkin akan muncul di usia ini
• Menangis lebih banyak terjadi saat usia 6 minggu (hampir 3 jam sehari lebih sering lagi kalau ia kolik)

Usia 2 bulan
• Mulai mengenali wajah-wajah yang berbeda
• Dapat memegang benda dalam beberapa detik sebelum benda ittu terlepas
• Sudah mampu menoleh bila ada suara yang dating dari arah kiri atau kanan
• Masih perlu tiga atau empat kali tidur siang, dan terbangun pada malam hari untuk minum susu atau makan
• Dalam hal minum susu mungkin bervariasi dari 6 hingga 10 kali sehari
• Kadang menghentikan tangisnya sambil berharap anda menghampirinya dan memberi perhatian

Usia 3 bulan
• Gampang dan spontan dalam tersenyum
• Dapat memegang benda dan mengayunkannya
• Menjadi sangat asyik dengan tangan dan jari-jarinya
• Akan mengikuti gerak dan arah gerakan benda
• Ketika tengkurap, sudah dapat mengangkat kepalanya dan bersandar pada bahunya
• Menangis sebagai cara untuk mengkomunikasikan sekaligus menandakan kebosanan atau sedang butuh perhatian

Usia 4 bulan
• Dapat melihat ke penjuru ruangan
• Dapat berguling dengan tanpa bantuan
• Memukul-mukul air dan menendang-nendang untuk kesenangan saat sedang dimandikan
• Dapat mulai menahan kepala secara tegak
• Mulai bereksperimen dengan mengoceh
• Bisa mendengarkan musik
• Mulai tumbuh gigi

Usia 5 bulan
• Mengenali anggota-anggota keluarga dengan baik
• Akan mencondongkan dada untuk mengambil benda yang jatuh
• Mulai memegang benda, menggoyang-goyangkannya dan sering mengeksplorasinya dengan mulut
• Dapat melihat keseluruh ruangan
• Bisa bergulingan dengan tanpa bantuan
• Memukul dan menendang-nendang saat mandi
• Dapat menahan kepala secara tegak
• Bereksperimen dengan berbagai bentuk ocehan
• Mendengarkan musik
• Mulai tanda tumbuh gigi

Usia 6 bulan
• Mungkin sudah mampu duduk bila dibantu
• Dapat memutar tubuh dan menengokkan kepala
• Bila belum mulai makan makanan padat, mulai saat ini bisa dimulai
• Emosi secara keseluruhan akan muncul saat ini, mulai dari senang, sayang, dan peka terhadap humor hingga tidak sabar, takut dan tidak percaya.
• Kemungkinan bisa menambahkan beberapa konsonan pada saat mengoceh
• Bayi mungkin bisa tidur sepanjang malam dimana membuatnya bisa tidak makan atau minum selama 6 hingga 7 jam
• Ketika marah sudah bisa menenangkan diri

Usia 7 bulan
• Memulai beberapa bentuk awal merangkak
• Memulai dapat mengangkat tubuh untuk menuju kearah posisi berdiri
• Gigi sudah mulai terbentuk dan tumbuh disebagian formasi
• Dapat mengenali nama sendiri dalam rangkaian kata-kata yang kita ucapkan
• Senang sekali pada situasi social dan kegirangan dengan ditandai melonjak-lonjak saat tahu saatnya untuk bermain

Usia 8 bulan
• Merangkak maju atau mundur, kadang sambil berpegangan pada suatu benda
• Kemungkinan sudah dapat berdiri sambil bertopang pada sesuatu
• Sedikit motorik skill juga sudah berkembang seperti mengambil benda kecil dengan cara menggenggam menggunakan ibu jari dan jari lainnya
• Dapat mengingatkan kejadian yang baru lewat
• Mengerti bahwa mainan tidak hilang ketika disembunyikan, paham bahwa benda itu ada disuatu tempat tapi tidak harus tampak
• Menangis karena tidak sabar

Usia 9 bulan
• Belajar bertepuk tangan
• Belajar merembet atau mendaki sesuatu
• Memahami beberapa kata-kata, walaupun tidak bisa mengucapkannya
• Memahami ketinggian bahkan kadang takut dengan hal itu
• Ingin bermain didekat anda tetapi dalam prosesnya dia ingin mengeksplorasi sendiri mainannya tersebut secara independent
• Tidur siang mungkin turun hingga hanya dua kali sehari

Usia 10 bulan
• Mampu berjalan bila anda memegang kedua tangannya
• Duduk dari posisi berdiri
• Kadang bergoyang atau melonjak-lonjak ketika mendengarkan musik
• Menjadikan semua peralatan rumah tangga sebagai mainan
• Takut terhadap tempat-tempat yang aneh
• Mulai bagus ketika mengantisipasi kejadian, ketika lemari es dibuka ia mengharap adanya makanan, ketika anda mengambil dompet bayi anda mungkin berharap anda akan mengajaknya keluar

Usia 11 bulan
• Merambat sepanjang furniture rumah tanpa bimbingan anda
• Bisa berjinjit mengangkat tubuh diatas jari-jari kaki
• Meloncat dan membungkuk
• Memahami bahwa benda yang kecil dapat masuk ketempat yang lebih besar
• Bisa membuat suara-suara yang lebih berarti, termasuk menirukan irama
• Memahami kata jangan tetapi belum dapat meletakkannya dalam konteks yang berbeda

Usia 12 bulan
• Segera akan berdiri dan berjalan sesaat sebelum ulang tahunnya yang pertama
• Akan menirukan tindakan-tindakan seperti berbicara di telepon, menyapu lantai, mendorong trolly belanja, memberi makanan bayi dan sebagainya
• Memahami lebih banyak kata-kata yang kita ucapkan
• Kemungkinan menunjukkan secara sementara prefensi kearah salah satu orang tertentu
• Kadang menolak waktu untuk tidur baik sing ataupun malam
• Menunjukkan kasih sayang dalam bentuk tersenyum, memeluk, mencium atau tepukan dipunggung

Berbagai sumber

 

Memilih Jenis Kelamin Bayi


Resep Memilih Jenis Kelamin Bayi

Sebenarnya yang paling menentukan dalam penentuan jenis kelamin anak adalah sperma dari pria. Sperma pria mengandung kromosom X dan kromosom Y, sedangkan sel telur wanita hanya mengandung kromosom X. Jadi untuk mendapatkan anak laki-laki, diperlukan pasangan kromosom X dan Y, sedangkan untuk mendapatkan anak perempuan, hanya kromosom X dan X.

Tes peramal jenis kelamin tertua yang tercatat dalam temuan sejarah adalah yang dilakukan orang Mesir Kuno (sekitar 1300 SM). Beraneka ragam kepercayaan tentang peramalan dan penentuan jenis kelamin bayi dapat di berbagai komunitas. Maka tidaklah mengherankan banyak ibu menanyakan bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi pada praktek dokter spesialis kandungan. Usaha memilih jenis kelamin bayi melalui penentuan saat melakukan dan pengaturan posisi bersenggama pun telah dicoba. Lalu, ilmu dan teknologipun berkembang akhirnya peran kromosom seks dalam proses penentuan kelamin baru dipahami pada akhir abad ke 19.

Bila sperma yang membawa kromosom X yang membuahi sebuah ovum (sel telur maka akan lahir bayi perempuan, sedangkan pembuahan oleh kromosom Y akan menghasilkan bayi laki-laki. Jenis kelamin bayi pada dasarnya dipengaruhi oleh kromosom seks, jenis makanan, kualitas sperma ayah dan kapan saat terjadi pembuahan.

Seperti diketahui kromosom terdapat dalam sperma terdiri dari dua unsure yaitu kromosom X dan kromosom Y. Untuk mendapatkan bayi laki-laki maupun perempuan harus ada pertemuan antara sperma kromosom X atau Y dengan sel telur dari ibu.

Jika sperma berkromosom X bertemu dengan sel telur, akan menghasilkan kromosom XX, karena sel telur tersebut mengandung kromosom X, maka bayi yang akan lahir bayi berjenis kelamin perempuan. Sedang kalau sperma kromosom Y bertemu dengan sel telur, akan menghasilkan individu yang berkromosom XY, sehingga akan lahirlah bayi yang berjenis kelamin laki-laki.

Setelah terjadi pembuahan sperma dengan sel telur yang diikuti dengan tidak terjadi menstruasi si ibu pada bulan berikutnya dan tes kehamilan positif maka sebenarnya telah terbentuk jenis kelamin bayi.

Teori Dapatkan Anak Laki-laki
Sebuah teori yang sangat popular adalah teori Akihito. Teori yang berasal dari Jepang ini merupakan temuan kaisar Jepang Hirohito yang juga ahli biologi. Teori ini sangat sederhana, dimana untuk pasangan suami isteri yang berkeinginan mendapatkan anak laki-laki sebelum hamil perlu mengatur diet makanan yang dikonsumsi.

Pertama, suami dan istri lebih mengutamakan menu serba ikan dan mengesampingkan menu daging. Makanan yang dikonsumsi suami istri sangat mempengaruhi peluang pasangan untuk mendapatkan bayi dengan jenis yang dikehendaki, sebab makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi kondisi asam dan basa vagina, yang dapat mempengaruhi ketahanan sperma kromosom X dan Y. Daging misalnya merupakan makanan yang paling dipantang bila pasangan suami isteri yang menghendaki anak laki-laki. Tentunya ini dilakukan jauh-jauh hari sebelum merencanakan si isteri hamil.

Kedua, perlakuan puasa senggama pada hari-hari tertentu. Maksudnya melakukan puasa disini adalah tidak melakukan hubungan suami istri sebelum atau saat istri ovulasi (pelepasan sel telur). Suami harus dapat berpuasa lima hari sebelum ovulasi terjadi dan tiga hari setelah ovulasi terjadi. Dengan melakukan puasa, menyebabkan kualitas sperma akan semakin berkualitas serta jumlahnya akan semakin banyak. Dengan demikian semakin besar kemungkinan sperma dapat membuahi sel telur.

Memang, berpuasa bagi sebagian laki-laki sangat berat sebab di hari ke 10 haid tidak bisa berhubungan suami isteri karena perkiraan ovulasi akan terjadi pada hari ke 15, paling sesuai jika siklus haid teratur. Jadi, jika suami istri berkeinginan sekali mendapatkan anak laki-laki “puasa” adalah nomor satu.

Cara lain yang dapat dicoba untuk mendapatkan bayi laki-laki adalah teori dari dua ahli dr Shettler dan David Borvik.
Menurutnya untuk mendapatkan anak laki-laki, si isteri harus melakukan hal-hal seperti berikut :

1. Hubungan suami istri sebaiknya dilakukan pada sekitar masa ovulasi. Untuk mengetahui ini, istri disarankan mengukur temperature tubuh setiap hari sebelum aktivitas pagi dan mencatatnya disebuah daftar serta dibuat grafik. Bila temperatur tubuhnya lebih tinggi dari biasanya, pada saat itulah dilakukan hubungan suami isteri.
2. Sebelum melakukan hubungan suami istri, setiap kali itu juga istri membilas liang vagina dulu dengan campuran 250 cc larutan air soda kue. Cara membuatnya, 250 cc air dicampur dengan 2 sendok makan soda kue.
3. Sebaiknya diusahakan agar isteri mencapai puncak orgasme. Dengan mencapai orgasme, maka reaksi kondisi basa vagina akan meningkat sehingga akan menghilangkan sel-sel sperma yang menjadi perempuan.
4. Waktu melakukan hubungan suami istri sebaiknya si suami melakukan dari belakang isteri (posisi knee chest), sehingga sperma si suami akan tumpah pada daerah yang reaksinya paling basa dan paling dekat dengan mulut rahim. Dan dianjurkan pada saat suami mencapai orgasme dan ejakulasi, lakukan penetrasi penis yang dalam.
5. Pada masa haid dan ovulasi sama sekali tidak boleh melakukan hubungan suami istri. Sebagai contoh, jika siklus haidnya 28 hari, maka sejak haid pertama sampai 14 hari berikutnya jangan melakukan hubungan suami isteri.

Anak Perempuan
Jika ditanya mana yang lebih mudah mendapatkan anak laki-laki dan anak perempuan, jawabnya adalah anak perempuan. Mendapatkan anak perempuan tidak sesulit mendapatkan anak laki-laki. Dalam hal ini tidak ada istilah puasa, demikian juga makanan pantangannya pun tidak ada.

Untuk mendapatkan anak perempuan sebaiknya lakukan hubungan suami isteri 3 – 4 hari sebelum ovulasi. Setelah itu, kapanpun suami isteri melakukan hubungan suami isteri tidak masalah. Sebab untuk mendapatkan anak perempuan hanya membutuhkan sperma kromosom X bertemu dengan sel telur si istri, bukan seperti mendapatkan anak laki-laki yang harus sperma kromosom Y bertemu dengan sel telur si istri (XY).

Sebelum melakukan hubungan suami istri, dianjurkan si istri mencuci vagina dengan larutan air cuka asam dengan perbandingan 250 cc dicampur dengan dua sendok makan cuka. Asam cuka yang dipakai adalah cuka makan yang ada di dapur. Sedangkan spul vagina dapat dibeli di apotek dengan nama irrigator vagina yang banyak dikenal untuk bilas vagina.

Pencucian vagina dengan larutan asam cuka ini berguna agar tercipta lingkungan asam yang dapat menghilangkan sperma kromosom Y yang akan menjadi anak laki-laki. Orgasme istri sebaiknya dihindarkan, sebab orgasme istri akan meninggikan derajat basa vagina, padahal yang dibutuhkan membuat vagina bereaksi asam.

http://blog.yudihardis.com

TUMBANG ANAK 0-1 TAHUN


PENGASUHAN ANAK USIA 0-1 TAHUN


Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan, menurut
Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh);
sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.

Menurut Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh.

Menurut Markum dkk, pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan lebih menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau individu, termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu :
1. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi anak yang menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.

2. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut hidup, dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan merupakan lingkungan ”bio-fisiko-psiko-sosial” yang memepengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.

Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain :

a. Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir,bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya.

b. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat kelainan bawaan, talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio tabes.

c. Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah somatotropin, tiroid, insulin, hormon plasenta, peptida-peptida lainnya dengan aktivitas mirip insulin. Apabila salah satu dari hormon tersebut mengalami defisiensi maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga terjadi retardasi mental, cacat bawaan dan lain-lain.

d. Faktor psikososial
Stimulasi merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak, selain itu motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar, ganjaran atau hukuman yang wajar merupakan hal yang dapat menimbulkan motivasi yang kuat dalam perkembangan kepribadian anak kelak di kemudian hari, Dalam proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, stres juga sangat berpengaruh terhadap anak, selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak orangtua dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.

e. Faktor keluarga dan adat istiadat
Faktor keluarga yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yaitu pekerjaan/pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder, pendidikan ayah/ibu yang baik dapat menerima informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan, dan pendidikan yang baik pula, jumlah saudara yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak, jenis kelamin dalam keluarga seperti apad masyarakat tradisonal masih banyak wanita yang mengalami malnutrisi sehingga dapat menyebabkan angka kematian bayi meningkat, stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, adat-istiadat, norma-norma, tabu-tabu, agama, urbanisasi yang banyak menyebabkan kemiskinan dengan segala permasalahannya, serta kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.

Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.

KEBUTUHAN DASAR YANG HARUS DIPENUHI ORANG TUA (UNTUK ANAK USIA 0 – 1 TAHUN)
1. Kebutuhan Perawatan Kesehatan dan Gizi
a. Memberikan ASI ekslusif sampai usia 6 bulan
b. Memberikan makanan pendamping (MP) ASI setelah bayi berumur 6 bulan. MP. ASI diberikan dalam bentuk lumat mulai dari bubur nasi sampai nasi tim 3x sehari bisa dicampur dengan hati, ikan, tahu, tempe, telur, sayur dan kacang-kacangan.
c. Jumlah makanan yang diberikan sesuai dengan jumlah bulan umur anak (9 bulan 9 sendok makan)
d. Tetap diberikan ASI sampai usia 2 tahun
e. Memberikan imunisasi secara lengkap (sesuai anjuran dokter / petugas kesehatan)
f. Memberikan vitamin A setiap 6 bulan sampai usia 5 tahun
g. Menjaga kebersihan badan (mandi, membersihkan gusi, cuci tangan, gunting kuku dll)
h. Mengamati pertumbuhan anak dengan membawa anak ke posyandu setiap bulan (KMS)

KEBUTUHAN KASIH SAYANG DAN STIMULASI
1. Kebutuhan Kasih Sayang
a. Berikan cinta, rasa aman, dan kasih sayang kepada anak, agar anak mengerti bahwa kita menyayangi dan selalu berada didekatnya
b. Belai dan sentuh anak setiap hari agar menambah kedekatan antara anak dan orang tua
c. Dekap dan peluk anak untuk menenangkan anak terutama saat anak sedih atau menangis bila mimpi buruk/ketakutan
d. Berikan pujian jika anak melakukan perbuatan yang baik atau berhasil mencapai tahap perkembangan selanjutnya
e. Jika anak melakukan kesalahan, hendaknya jangan dimarahi namun ditegur dan beritahu apa yang seharusnya dilakukan
f. Bacakan dongeng
g. Berikan kata-kata halus/penuh makna untuk melatih kepekaan anak
h. Memotivasi anak agar ia mampu mencoba melakukan sesuatu
i. Berikan panggilan sayang kepada anak

2. Kebutuhan stimulasi
Stimulasi adalah setiap kegiatan merangsang kemampuan dasar anak yang dilakukan oleh lingkungan (bapak, ibu, pengasuh anak, anggota keluarga lain) untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan kelambatan tumbuh kembang anak.
Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara, bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung secara optimal sesuai umur anak Contoh perkembangan sesuaidengan usia

KEMAMPUAN PERKEMBANGAN YANG HARUS DIKUASAI ANAK USIA 0 -1 TAHUN
1. GERAKAN KASAR
Gerakan kasar adalah gerakan yang dilakukan dengan melibatkan sebagian besar otot tubuh dan biasanya memerlukan tenaga.

Kemampuan gerakan kasar yang harus dikuasai antara lain:
a. Mengangkat kaki dang menggerakan jari-jari
b. Memiringkan badan
c. Mengangkat kepala
d. Tengkurap tanpa dibantu
e. Merangkak
f. Berjalan

Salah satu contoh kegiatan :
“Kemampuan memiringkan badan”

Cara melatih:
a. Letakkan bayi dalam posisi tengkurap
b. Letakkan mainan berbunyi diatas/ didepan bayi
c. Bunyikan / gerak-gerakan mainan agar mendengar dan mencoba bergerak mencacari sumber bunyi

Tujuan :
Melatih kekuatan dan keseimbangan badan

Alat bantu :
Permainan seperti boneka, giring-giring dan benda lain yang berwarna-warni atau berbunyi.

2. GERAKAN HALUS
Gerakan halus adalah gerakan yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu saja dan hanya melibatkan sebagian kecil tubuh. Gerakan halus tidak begitu memerlukan tenaga tetapi perlu koordinasi (kerjasama) mata dan anggota badan (tangan dan kaki)

Kemampuan gerakan halus yang harus dikuasai antara lain:
a. Menjangkau, menggenggam dan memasukan benda ke mulut
b. Menjatuhkan benda / mainan dan memungutnya kembali
c. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
Salah satu contoh kegiatan mengembangkan gerakan halus:
Menjatuhkan benda / mainan dan memungutnya kembali.

Cara melatih:
a. Letakkan bayi dipangkuan ibu
b. Berikan mainan pada anak
c. Jika anak menjatuhkan benda tersebut, ajak anak untuk memungut kembali benda tersebut

Tujuan :
Melatih keterampilan tangan

Alat bantu:
Permainan seperti giring-giring, bebek-bebekan, plastik beroda, atau mainan lain yang berwarna-warni, berbunyi, dan bergerak

3. KOMUNIKASI PASIF
Komunikasi pasif adalah kemampuan seseorang untuk mengerti isyarat/pembicaraan orang lain.

Kemampuan komunikasi pasif yang harus dikuasai:
a. Menengok kearah sumber bunyi
b. Memberi reaksi yang berbeda terhadap bermacam-macam jenis suara
Salah satu contoh kegiatan mengembangkan komunikasi pasif:
Menengok ke arah sumber bunyi
Cara melatih :
a. Letakkan anak dalam posisi telentang
b. Bunyikan giring-giring dari berbagai tempat, misalnya disamping, diatas kepala, atau dibawah dagu
c. Perhatikan apakah anak mengalihkan pandangan matanya kesumber suara

Tujuan:
Melatih anak menangkap suara

Alat bantu :
Giring-giring, benda-benda yang berwarna menarik dan berbunyi

4. KOMUNIKASI AKTIF
Komunikasi aktif adalah kemampuan menyatakan perasaan, keinginan dan pikiran, baik melalui tangisan, gerakan tubuh/ isyarat maupun kata-kata.

Kemampuan komunikasi aktif yang harus dikuasai antara lain:
a. Mengoceh kalau sedang sendiri atau diajak bicara
b. Mencoba meniru bunyi / suara menurut kemampuan anak
Salah satu contoh kegiatan mengembangkan komunikasi aktif:
Mencoba meniru bunyi / suara menurut kemampuan anak

Cara melatih :
a. Ajak anak berbicara atau bernyanyi, lihat apakah reaksi anak berbeda apabila mendengar suara ibu atau ayahnya
b. Perdengarkan lagu-lagu dengan irama berbeda kepada anak
c. Ajak anak bermain sambil mengenalkan bunyi tertentu, misal: mainan bebek-bebekan, disertai suara kwek.....kwek, kucing-kucingan disertai bunyi meong....meong, Ajak anak agar mau menirukan suara-suara tersebut.

Tujuan
Melatih anak mengenali dan menirukan suara

Alat bantu :
a. Kaset lagu anak-anak atau suara ibu sendiri
b. Mainan berbentuk binatang, misal: bebek-bebkan atau kucing-kucingan

5. KECERDASAN
Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk berfikir (cerdas artinya : cepat tanggap, cepat paham, mampu dan melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, serta mampu menyelesaikan masalah sesuai dengan usianya).

Kemampuan kecerdasan yang harus dikuasai antara lain :
a. Mengikuti benda bergerak dengan mata
b. Memberi reaksi pada orang yang belum dikenal dengan menangis atau menatap terus
c. Memberikan reaksi pada pertanyaan / perintah yang sangat sederhana
d. Meniru gerakan dan perbuatan

Salah satu contoh kegiatan mengembangkan kecedasan:
Memberi reaksi pada orang yang belum dikenal dengan menangis atau menatap terus

Cara melatih :
a. Minta orang yang baru dikenal untuk menyapa anak dengan kata-kata lembut dan tidak menakutkan
b. Ajak anak untuk bertemu dengan orang yang belum dikenalnya

Tujuan :
Melatih anak untuk merespons, mengenali dan membedakan orang yang dikenal dan yang tidak dikenal

Alat bantu:
Bapak, ibu, saudara, teman

6. MENOLONG DIRI SENDIRI
Menolong diri sendiri adalah kemampuan dan keterampilan anak untuk dapat melakukan sendiri kegiatan-kegiatan sehari-hari bagi dirinya sendiri, agar secara bertahaptidak terlalu tergantung pada orang lain.

Kemampuan menolong diri sendiri yang harus dikuasai antara lain:
a. Menyuapkan makanan kemulut (bisa memakai sendok maupun dengan tangan)
b. Memegang cangkir dengan kedua tangan tanpa dibantu
c. Memakai baju atau celana
Salah satu contoh kegiatan mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri:
Menyuapkan makanan kemulut

Cara melatih:
a. Letakkan makanan dipiring
b. Biarkan anak memegang sendok dan menyuapkan makanan kemulut
c. Bantuan diberikan bila anak bisa memegang sendok

Tujuan :
Melatih anak dapat makan tanpa bantuan orang lain

Alat bantu:
Piring dan sendok.

7. BERGAUL / TINGKAH LAKU SOSIAL
Bergaul / tingkah laku sosial adalah kemampuan anak untuk menjalin hubungan yang baik dengan anggota keluarga maupun dengan orang lain.

Kemampuan bergaul yang harus dikuasai:
a. Tersenyum kepada orang lain
b. Memberi reaksi yang berbeda-beda terhadap orang yang belum dikenal
c. Melihat kearah yang memanggil namanya
d. Memberi reaksi terhadap perkataan “tidak”
e. Memberi reaksi terhadap perkataan “tidak”
f. Menyayangi orang-orang dan lingkungan sekitarnya.

Salah satu contoh kegiatan mengembangkan kemampuan bergaul:
Menyayangi orang-orang dan lingkungan sekitarnya

Cara melatih:
Orang tua memperlihatkan sikap/ perilaku menyayangi semua mahluk ciptaan tuhan, dengan cara tidak berkata berkata dan bertindak kasar, memeluk, mengusap, merangkul, dan membelai

Tujuan:
Melatih anak bersosialisasi dan menyayangi orang-orang sekitar

Alat bantu:
Bapak, ibu, saudara, teman .

UPAYA ORANG TUA UNTUK MENCAPAI BALITA SEHAT,CERDAS, TERAMPIL,SERTA IMAN DAN TAQWA.
1. Memberikan perhatian dan kasih sayang dengan mengajak anak bermain, bercerita, Bernyanyi, sesuai dengan usianya
2. Ikuti pertemuan penyuluhan BKB dan kegiatan pos yandu
3. Membantu anak untuk mengembangkan segala kemampuanya sesuai dengan usianya
4. Luangkan waktu untuk makan bersama dan berikan makanan dengan gizi berimbang
5. Jangan membandingkan karena setiap anak berbeda.
6. Memberikan contoh yang baik, karena semua tingkah laku dan ucapan orang tua akan ditiru Anak
7. Mengajak anak dalam kegiatan sehari-hari untuk memperkaya pengalamanya
8. Periksakanlah kesehatan ibu dan anak secara rutin ke tempat pelayanan yang tersedia
9. Memuji anak bila sudah menyelesaikan tugasny
10. Manfaatkan waktu makan bersama untuk saling menyampaikan pendapat dan keinginan
11. Ingatlah setiap anak mempunyai minat dan kemampuan yang berbeda

DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo, S, 2002. Ilmu Kebidanan.Jakarta : YBSP
2. Mahfoed, I,2005. Promosi kesehatan, bagian dari Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta : Itramaraya
3. Prof. Dr. Haryono Suyono, 2007. Pembentukan dan pengembangan pos pemberdaya keluarga, POSPADAYA. Jakarta
4. Direktorat Pengembangan Keluarga Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2007. Pembentukan Karakter Sejak Dini (PSKD) Melalui Delapan fungsi Keluarga, Jakarta
5. Departemen kesehatan RI.2006.Buku kader Posyandu dalam rangka perbaikan Gizi keluarga. Jakarta : Departemen kesehatan
6. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2007. Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak. 2007, Jakarta